A.
PENGERTIAN
EMOSI
Daniel Goleman
(1995) dalam mendefinisikan emosi merujuk kepada makna yang paling harfiah yang
diambil-dari Oxforcl English Dictaorcary yang memaknai emosi
sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Lebih
lanjut, Daniel Goleman (1995) mengatakan bahwa emosi merupakan suatu perasaan dan
pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Menurut kelompok kami emosi adalah suatu keadaan atau pergolakan
pikiran, perasan dan segala sesuatu yang merangsang sehingga menimbulkan
guncangan yang kuat dan diekspresikan atau diluapkan kepada seseorang yang ada
disekitarnya. Emosi biasanya timbul karena adanya masalah yang tidak dapat
diatasi atau bisa juga terjadi karena ungkapan rasa kekesalan terhadap
seseorang yang memancing untuk meluapkan rasa kejengkelannya agar lebih lega
dan merasa bebannya telah terkurangi.
B.
BENTUK-BENTUK
EMOSI
Meskipun emosi itu sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman (1995)
mengidentifikasi sejumlah kelompok emosi, yaitu sebagai berikut:
Amarah, Kesedihan, Rasa takut, Kenikmatan, Cinta, Terkejut, Jengkel,Malu.
daftar emosi
tersebut, berdasarkan temuan penelitian Paul Ekman dari University of
California di San Francisco (Goleman, 1995) ternyata ada bahasa emosi yang
dikenal oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia, yaitu emosi yang diwujudkan dalam bentuk
ekspresi wajah yang di dalamnya mengandung emosi takut, marah sedih, dan
senang.
C. KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA
Secara garis besar,
masa remaja dapat dibagi ke dalam empat periode yaitu periode praremaja, remaja awal, remaja tengah dan remaja akhir. Adapun karakteristik untuk setiap periode
adalah sebagaimana dipaparkan berikut ini.
1.
Periode Praremaja
Selama periode ini
terjadi gejala-gejala yang hampir sama antara remaja pria maupun wanita. Perubahan
fisik belum tampak jelas, Perubahan ini
disertai sifat kepekaan terhadap rangsangan dari luar dan respon mereka
biasanya berlebihan sehingga mereka mudah tersinggung dan cengeng, tetapi juga
cepat merasa senang atau bahkan meledak-ledak.
2.
Periode Remaja Awal
Selama periode ini
perkembangan fisik yang semakin
tampak adalah perubahan fungsi alat kelainin. Karena perubahan alat kelamin
semakin nyata, remaja sering kali mengalami
kesukaran dalam meyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan itu.
3.
Periode Remaja
Tengah
Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja, yaitu mampu
memikul sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka Akibatnya remaja
seringkali ingin membentuk nilai-nilai mereka sendiri yang mereka anggap benar.
4.
Periode
Remaja Akhir
Selama periode ini
remaja mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan mulai mampu menunjukkan
pemikiran: sikap, prilaku
yang semakin dewasa.
D. PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA
1.
Kematangan Emosi
Kematangan emosi
pada remaja diawali dengan pengendalian emosi, dan biasanya tercapai kematangan
emosional pada akhir masa remaja yang ditandai dengan ciri:
1)
Remaja mulai mampu
menahan diri,
2)
Remaja mulai mampu
menganalisis situasi dengan kritis,
3)
Remaja
juga mampu menunjukkan suasana hati yang lebih stabil, dan mulai tenang. Pada
masa remaja akhir anak sudah tidak mudah lagi untuk dipengaruhi teman atau
meniru perilaku orang-orang disekitarnya semuanya sudah mulai dipikirkan
akibatnya.
A.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN
EMOSI REMAJA
faktor yang
memengaruhi perkembangan emosi remaja adalah sebagai berikut:
a)
Perubahan jasmani
Perubahun jasmani
yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangat cepat dari anggota tubuh. Pada
taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas
pada bagian-bagian tertentu saja yang
mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidak seimbangan tubuh ini sering mempunyai akibat yang tak terduga pada perkembangan emosi remaja.
b)
Perubahan Pola
Interaksi dengan Orang Tua
Perbedaan pola asuh orang tua dapat berpengaruh
terhadap perbedaan perkembangan emosi remaja.
c) Perubahan Interaksi dengan Teman Sebaya
Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman sebayanya secara khas
dengan cara berkumpul untuk melakukan aktivitas bersama dengan membentuk
semacam geng.
d)
Perubahan Pandangan Luar
Faktor penting yang
dapat memengaruhi perkembangan emosi remaja selain perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja
itu sendiri adalah pandangan dunia luar dirinya.
B.
UPAYA
MENGEMBANGKAN EMOSI REMAJA DAN
IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN
Cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan
emosi remaja agar dapat memiliki kecerdasan emosional adalah dengan melakukan
kegiatan-kegiatan yang di dalamnya terdapat materi yang dikembangkan oleh
Daniel Goleman (1995) yang kemudian diberi nama Self-Science Curriculum, sebagaimana
dipaparkan berikut ini.
a.
Belajar mengembangkan kesadaran diri
b.
Belajar mengambil keputusan pribadi
c.
Belajar mengelola perasaan
d.
Belajar Menangani stres
e.
Belajar berempati
f.
Belajar berkontunikasi
g.
Belajar Membuka Diri
h.
Belajar Mengembangkan tanggung jawab sendiri
i.
Belajar Menerima diri sendiri
j.
Belajar mengembangkan tanggang jawab pribadi
k.
Belajar mengembangkan ketegasan
l.
Mempelajari dinamika kelotnpok
m. Belajar
Menyelesaikan konflik
Jadi dapat disimpulkan dengan adanya upaya mengembangkan
emosi ke dalam pendidikan, maka emosi tersebut dapat disalurkan kearah yang
lebih positif dalam mempelajari diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang
ada disekitar.
Menurut kelompok kami dengan adanya
upaya pengembangan emosional ini, seorang remaja akan dapat mengembangkan
kecerdasan emosionalnya secara proposional.
PERKEMBANGAN EMOSI DEWASA
Ketika seseorang berumur 20an (sebelum 30an), kondisi emosionalnya tidak
terkendali. Ia cendrung labil, resah dan mudah memberontak. Pada masa ini juga
emosi seseorang sangat bergalora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan
status dalam pekerjaan yang belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang
tua. Namun ketika telah berumur 30an, seseorang akan cendrung stabil. Kedewasaan
seseorang itu dapat dilihat dari cara seseorang dalam mengendalikan emosinya.
Jika seseorang pandai mengendalikan emosinya, berarti semua tindakan yang
dilakukan bukan hanya mengandalkan dorongan nafsu melainkan dia telah
menggunakan akalnya juga.
terimakasih atas partisipasi kunjungan anda....
post kritik dan sarannya agar menjadi lebih baik....
wassalam...
post kritik dan sarannya agar menjadi lebih baik....
wassalam...
0 komentar:
Posting Komentar