Blogroll

Home » » Masalah Populasi - Sampel

Masalah Populasi - Sampel

Masalah populasi-sampel menempati posisi yang sangat penting di dalam penelitian kuantitatif. Hal ini terutama pada penelitian yang bertujuan membuat generalisasi temuannya. Sebagai catatan, generalisasi adalah "pengembalian" temuan di dalam sampel ke populasi. Inilah "validitas eksternal" yang dimaksud Krathwohl (1982) dan yang lain-lain. Maka, populasi dalam kaitan ini (validitas eksternal) didefinisikan sebagai keseluruhan objek atau subjek yang menjadi sasaran akhir generalisasi. Peneliti mengambil sampel dan menelitinya. Tetapi harus selalu diingat, bukan sampel yang sebenarnya ingin dia teliti, tetapi populasi. Peneliti mengambil sampel karena satu dan lain alasan sehingga ia tidak mampu meneliti seluruh populasi.
Tetapi ada juga sampel yang sejak semula tidak diniatkan untuk digeneralisasikan. Maka dalam hal ini, urusan samplingnya menjadi lebih sederhana.
Untuk sampel yang digunakan untuk generalisasi, maka sampling atau sampelnya disebut sampling probabilitas. Sampel yang tidak digunakan dan tidak bisa digunakan untuk melakukan generalisasi disebut sampel non probabilitas.
Sampel probabilitas harus dihitung dengan rumus-rumus statistika dengan memperhitungkan tingkat kesalahan sampling (sampling error), derajat kepercayaan, proporsi, dan sebagainya tergantung sifat populasi dan rumus yang digunakan.
Tetapi satu hal harus dicatat. Sampel probabilitas bisa digunakan untuk generalisasi jika dan hanya jika sampel itu diambil secara random (acak). Sampel random adalah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap anggota dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Sampel bisa langsung diambil secara random atau tidak langsung, tergantung pada sifat populasinya yaitu, homogen atau heterogen. Sampel random bisa langsung diambil dari populasi jika populasi bersifat homogen. Sampel diambil dari populasi heterogen setelah heterogenitas populasi dijelaskan.
Populasi heterogen bisa berpola hierarki (terstrata), cluster (berkelompok atau gabungan strata dan cluster). Pola hierarki, misalnya, adalah populasi pegawai negeri sipil, yang distrata menurut pangkatnya (golongan I, II, III, IV). Populasi berkelompok (cluster), misalnya adalah mahasiswa di suatu perguruan tinggi yang dikelompokkan menurut fakultas (Eksakta - Ilmu Sosial). Populasi strata-cluster, misalnya, adalah PNS menurut jabatan (fungsional - struktural) dan sekaligus golongan I, II, III, IV. Sampel bisa juga diambil secara sistematis (disebut juga quasi-random sampling).
Sampling non probabilitas tidak perlu dihitung tetapi dipilih, di kira-kira, diambil sekenanya. Contohnya adalah sampel purposif (sampel sengaja dipilih karena memiliki ciri-ciri khusus). Atau sampel accidental/convenient yang diambil begitu saja dari populasi yang kebetulan terlihat (misalnya mengambil sampel pengunjung supermarket, siapa saja yang mau diambil menjadi sampel). Atau bisa juga sampel yang sengaja dipilih oleh orang yang dianggap pakar dalam suatu hal (expert sampling).


0 komentar:

Blogger news

Blogger templates

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.